Beritatrend.com. – Jakarta Rabu, 05 Maret 2025 – Skandal dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero) terus bergulir.
Kejaksaan Agung melalui Tim Jaksa Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa delapan orang saksi terkait kasus ini.
Yang mengejutkan, salah satu saksi yang diperiksa bukan berasal dari kalangan pejabat atau eksekutif migas, melainkan seorang influencer otomotif berinisial FEP.
Dalam daftar saksi yang diperiksa, terdapat nama-nama pejabat penting di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), SKK Migas, serta PT Pertamina (Persero). Mereka di antaranya:
- MP, Direktur Pembinaan Usaha Hilir pada Ditjen Migas Kementerian ESDM
- ARH, Sub Koordinator Harga Bahan Bakar Minyak pada Ditjen Migas Kementerian ESDM
- DM, Kepala Divisi Akuntansi SKK Migas
- CMS, Koordinator Subsidi Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi pada Ditjen Migas Kementerian ESDM
- AA, Manager QMS PT Pertamina (Persero)
- ESJ, Staf Analyst Planning PT Pertamina Hulu Rokan
- ES, VP Procurement and Contracting PT Pertamina Hulu Rokan WK Rokan
- FEP, Influencer Otomotif
Misteri Influencer dalam Kasus Minyak Mentah
Masuknya nama FEP sebagai saksi dalam kasus ini menimbulkan tanda tanya besar.
Apa keterkaitannya dengan dugaan korupsi minyak mentah dan produk kilang? Apakah ada keterlibatan pihak di luar industri migas dalam skandal ini?
Kejaksaan Agung belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai peran FEP dalam perkara ini. Namun, spekulasi mulai berkembang di berbagai kalangan.
Beberapa pihak menduga bahwa FEP mungkin memiliki hubungan bisnis atau komunikasi dengan tersangka utama kasus ini, YF dkk.
“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan perkara,” ujar perwakilan Kejaksaan Agung dalam keterangan resminya.
Skandal Migas yang Mengguncang
Kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang ini melibatkan PT Pertamina (Persero), Sub Holding, serta Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dalam periode 2018-2023.
Dugaan praktik korupsi ini diyakini merugikan negara dalam jumlah yang tidak sedikit, mengingat sektor migas adalah salah satu pilar utama ekonomi Indonesia.
Dengan semakin banyaknya saksi yang diperiksa, termasuk dari latar belakang yang tidak terduga, publik semakin menanti bagaimana kasus ini akan berkembang.
Apakah ada keterlibatan pihak lain di luar sektor migas? Bagaimana peran influencer otomotif dalam pusaran skandal ini?
Kita tunggu perkembangan selanjutnya.