Beritatrend.com. – Jakarta Kamis, 14/11/24. Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Indonesia akan terus mencari peluang untuk bergabung dengan berbagai organisasi internasional yang dapat memberikan manfaat bagi perekonomian negara. Salah satu langkah strategis yang tengah dijajaki adalah bergabung dengan BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) dan menjadi anggota penuh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
“Untuk ekonomi kita ingin mencari yang terbaik, peluang-peluang untuk ekonomi kita. Kita harus memikirkan kesejahteraan rakyat kita,” ujar Prabowo dalam wawancara setelah pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, di Jakarta pada Kamis (14/11/2024).
BRICS: Menjadi Bagian dari Negara Berkembang yang Kuat
Sebelumnya, Indonesia menyampaikan keinginan untuk bergabung dengan BRICS, yang merupakan kelompok negara-negara besar dan berkembang dengan ekonomi yang kuat. Keinginan ini diungkapkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Kazan, Rusia, pada 24 Oktober 2024. Menurut Prabowo, tidak ada masalah dengan upaya ini karena Indonesia juga aktif dalam berbagai kerjasama internasional lainnya, seperti Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dan CPTPP (Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik).
Keikutsertaan dalam BRICS dipandang sebagai langkah strategis untuk memperluas jaringan ekonomi Indonesia di tingkat global, sekaligus memberikan peluang akses pasar yang lebih luas bagi produk dan investasi Indonesia.
OECD: Dukungan AS untuk Indonesia Mempercepat Akses Keanggotaan
Selain BRICS, Indonesia juga tengah fokus pada upaya untuk bergabung dengan OECD, sebuah organisasi internasional yang bertujuan untuk mempromosikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas. Upaya ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang menyatakan siap membantu Indonesia dalam mempercepat proses integrasi ke dalam OECD.
“OECD dapat menyediakan jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan berkualitas bagi negara anggota, melalui kebijakan yang lebih kuat dan lebih akuntabel,” ungkap Biden. Amerika berharap dapat bekerja sama dengan Indonesia dalam menyesuaikan kebijakan perdagangan, ketenagakerjaan, dan tata kelola agar Indonesia memenuhi standar yang diperlukan untuk menjadi anggota OECD.
Indonesia sendiri telah menerima peta jalan (roadmap) untuk masuk sebagai anggota OECD pada Mei 2024. Dengan roadmap tersebut, Indonesia akan melakukan penilaian mandiri untuk menyesuaikan diri dengan lebih dari 250 standar dan rekomendasi yang ditetapkan oleh organisasi ini. Proses ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tata kelola ekonomi Indonesia, serta membuka peluang lebih besar dalam perdagangan global.
Menciptakan Kesejahteraan bagi Rakyat
Menurut Prabowo, langkah-langkah ini merupakan bagian dari politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Tujuannya jelas: untuk memaksimalkan manfaat ekonomi yang dapat diraih dari kerjasama internasional, serta memastikan kesejahteraan rakyat Indonesia semakin terjamin. Indonesia berharap dengan bergabungnya ke dalam BRICS dan OECD, negara ini dapat membuka lebih banyak peluang investasi, mengakses pasar global yang lebih besar, dan melakukan reformasi ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan fokus pada reformasi ekonomi dan tata kelola yang lebih baik, Indonesia berharap dapat bersaing secara lebih efisien di pasar global, serta membawa dampak positif bagi perekonomian domestik.
Langkah Indonesia untuk memperkuat posisi di kancah internasional ini juga menunjukkan komitmen negara dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Melalui keterlibatan aktif dalam berbagai forum internasional, Indonesia berusaha untuk lebih memperkuat peran dan pengaruhnya di dunia, sembari terus memprioritaskan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan rakyat.
