Beritatrene.com. – Ciledug Selasa, 04 Maret 2025 – Hujan deras yang mengguyur kawasan Ciledug sejak dini hari menyebabkan banjir di sejumlah titik, termasuk Perumahan Puri Kartika yang kini terendam air setinggi 20 hingga 60 cm.
Meski banjir melanda, sebagian besar warga memilih bertahan di rumah mereka, berharap air segera surut.
Dilema Warga: Bertahan atau Mengungsi?
Suasana di Perumahan Puri Kartika tampak kontras.
Di beberapa rumah, warga tampak pasrah menghadapi air yang sudah mencapai lutut, sementara lainnya sibuk menyelamatkan barang berharga ke tempat lebih tinggi.
“Sebenarnya sudah biasa kebanjiran, tapi kali ini cukup tinggi. Saya masih bertahan, selama listrik belum padam dan stok makanan masih aman,” ujar Rudi, salah satu warga yang memilih tetap tinggal meskipun air sudah masuk ke dalam rumahnya.
Namun, di beberapa titik, terutama di daerah yang lebih rendah, beberapa warga mulai mempertimbangkan untuk mengungsi.
“Kalau hujan turun lagi malam ini, mungkin saya dan keluarga harus mengungsi,” kata Siti, seorang ibu rumah tangga yang terus memantau ketinggian air.
Kecamatan Siaga, Evakuasi Masih Opsional
Camat Ciledug, H. Ayi Nuryadin, S.Kom, M.M., menyatakan bahwa situasi masih dalam kendali.
“Evakuasi belum diperlukan saat ini, karena mayoritas warga masih bisa bertahan. Namun, tim siaga tetap berjaga-jaga jika kondisi memburuk,” ungkapnya.
Berbeda dengan Puri Kartika, kawasan Ciledug Indah yang masuk wilayah Kecamatan Karang Tengah justru mengalami banjir lebih parah, membuat sebagian warga mulai mengungsi ke tempat lebih aman.
Kelurahan-Kelurahan yang Terdampak
Banjir di Kecamatan Ciledug juga merendam beberapa kelurahan lainnya, antara lain:
- Sudimara Barat
- Sudimara Timur
- Sudimara Selatan
- Sudimara Jaya
- Paninggilan
- Paninggilan Utara
- Parung Serab
- Tajur
Petugas gabungan dari BPBD, Satpol PP, dan relawan terus memantau kondisi di lapangan.
Warga diminta tetap waspada, terutama jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi.
Harapan Warga: Semoga Air Segera Surut
Sementara itu, di tengah genangan, warga berusaha menjalani hari seperti biasa.
Beberapa anak justru memanfaatkan situasi ini dengan bermain di air, meskipun orang tua mereka berkali-kali melarang.
Di sisi lain, pedagang kecil seperti Warno, penjual nasi uduk, mengaku mengalami penurunan pendapatan akibat banjir.
“Biasanya laris pagi-pagi, tapi sekarang sepi. Orang-orang lebih sibuk ngurusin rumahnya yang kebanjiran,” keluhnya.
Hingga berita ini diturunkan, hujan sudah mulai mereda, tetapi air belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Warga hanya bisa berharap, tak ada hujan susulan yang memperparah situasi. “Semoga ini cepat berlalu,” kata seorang warga dengan nada penuh harap.