Beritatrend.com. -Jakarta, 21/08/24. Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, mengejutkan publik dengan keputusan sengaja tidak menghadiri undangan dari Panitia Khusus (Pansus) PBNU hari ini. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mengungkapkan alasan ketidakhadirannya sebagai bentuk komitmen terhadap konstitusi.
Dalam pernyataannya di Widya Candra, Jakarta Selatan, Cak Imin menyebutkan, “Saya mohon maaf karena saya sengaja tidak datang. Ini adalah upaya untuk menegakkan konstitusi, di mana PKB dan PBNU memiliki aturan masing-masing yang harus dihormati.”
Undangan dari Pansus PBNU terkait dengan konflik yang tengah terjadi antara PKB dan PBNU, membuat ketidakhadiran Cak Imin menjadi sorotan. Menurut Cak Imin, PKB sebagai partai politik berpegang pada konstitusi negara, sementara PBNU berdiri sebagai organisasi kemasyarakatan. Ia menegaskan, “Jika kita ingin taat pada konstitusi, kita harus memisahkan urusan partai politik dari urusan organisasi kemasyarakatan.”
Cak Imin juga menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi PBNU saat ini, yang menurutnya terpengaruh oleh kepentingan politik. “Saya semakin kasihan dengan PBNU yang seharusnya menjadi pendamai dunia. Kini, urusannya malah terpecah belah,” ujarnya.
Walaupun tidak memenuhi undangan Pansus, Cak Imin menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, atau Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf, dengan syarat agar pertemuan tersebut tidak mencampuradukkan urusan konstitusi dengan kepentingan politik. “Saya siap ngopi-ngopi di rumah siapapun, asal urusannya tidak dicampuri politik,” tambahnya.
Di sisi lain, PBNU merencanakan pengumuman hasil kerja Pansus dalam waktu dekat, sebelum PKB menggelar muktamar di Bali pada 24-25 Agustus. Ketua PBNU Umarsyah menyayangkan ketidakhadiran Cak Imin, dan menegaskan bahwa hal tersebut tidak membantu upaya konstruktif PBNU untuk memperbaiki hubungan dengan PKB.
“Pansus PBNU tetap akan melaporkan hasil kerjanya kepada Ketua Umum PBNU, dan kami menunggu instruksi Gus Yahya untuk langkah selanjutnya,” jelas Umarsyah.
Muktamar PKB yang akan dilaksanakan di Bali akhir pekan ini diharapkan dapat menjadi momen penting dalam meredakan ketegangan dan memperjelas posisi masing-masing pihak.