Beritatrend.com. – Jakarta Kamis, 20/02/25. – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengajak pemerintah daerah (pemda) untuk aktif berkolaborasi dalam pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Menurutnya, data yang akurat sangat penting untuk memastikan bantuan sosial (bansos) tepat sasaran dan mendukung upaya percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
“Kerja sama adalah kunci. Kita buka semuanya, kita intervensi bersama-sama. Insya Allah, ini akan berdampak signifikan dalam penurunan kemiskinan,” ujar Gus Ipul saat berdialog dengan kepala Dinas Sosial (Dinsos) se-Jawa Timur di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Gus Ipul menekankan pentingnya peran aktif pemda dalam memastikan keakuratan DTSEN, yang akan memperbarui data secara berkala untuk menyesuaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang selalu berubah.
Pemutakhiran data ini dilakukan melalui dua jalur: formal dan partisipatif. Jalur formal melibatkan usulan dari tingkat RT/RW yang divalidasi oleh bupati atau wali kota, sementara jalur partisipatif memungkinkan masyarakat untuk mengusulkan atau menyanggah data melalui aplikasi Cek Bansos.
“Setiap orang bisa memperbaiki data melalui aplikasi Cek Bansos. Di sana ada menu usul-sanggah, cukup unggah foto rumah dan dokumen pelengkap lainnya,” terang Gus Ipul.
Selanjutnya, data yang diusulkan akan diverifikasi oleh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan pemerintah desa atau kelurahan.
Untuk menjaga keberlanjutan bantuan sosial yang tepat sasaran, Gus Ipul menjelaskan bahwa pemutakhiran DTSEN akan dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Evaluasi akan dilakukan untuk menentukan apakah penerima bansos masih layak menerima bantuan.
“Setiap tiga bulan, sistem akan mengevaluasi apakah penerima bansos masih layak atau tidak. Ini adalah bagian dari mekanisme pemutakhiran kami,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul juga berencana untuk berdialog langsung dengan kepala daerah guna memperkuat anggaran dinsos, agar sektor sosial mendapat perhatian yang setara dengan sektor pendidikan dan kesehatan.
DTSEN: Satu Data, Banyak Manfaat
Inisiatif DTSEN menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah menanggulangi kemiskinan.
Dengan adanya DTSEN, pemerintah memiliki satu data terpadu yang akan digunakan oleh seluruh kementerian, lembaga, dan pemda untuk menjalankan program kesejahteraan sosial.
“Selama ini, kita bekerja dengan data yang berbeda-beda. Sebagai terobosan, DTSEN akan mengintegrasikan dan memutakhirkan data secara menyeluruh agar menjadi acuan bersama bagi pemerintah pusat dan daerah,” tambah Gus Ipul.
Gus Ipul juga menegaskan bahwa DTSEN tidak akan menambah angka kemiskinan di daerah karena data ini telah melalui proses statistik yang ketat oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Dengan DTSEN, masyarakat akan dikelompokkan berdasarkan desil ekonomi, bukan hanya miskin atau tidak, memungkinkan intervensi pemerintah menjadi lebih fokus dan tepat sasaran.
“Data ini memungkinkan intervensi yang lebih tepat. Masyarakat tidak hanya dikategorikan sebagai miskin atau tidak, tetapi juga dikelompokkan berdasarkan desil 1 hingga 10,” jelas Gus Ipul.
Sebagai langkah selanjutnya, Gus Ipul akan terus berkomunikasi dengan bupati dan wali kota untuk memastikan DTSEN berjalan dengan baik di seluruh daerah.
Ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penyaluran bansos serta mendorong pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif masyarakat, Gus Ipul optimistis Indonesia dapat meraih kemajuan signifikan dalam mengurangi angka kemiskinan dan memperbaiki kesejahteraan sosial.