Indonesia Butuh Rp 9,79 Kuadriliun untuk Geber Hilirisasi hingga 2040

Beritatrend.com. – Jakarta Senen 25/11/24. – Pemerintah Indonesia sedang fokus pada hilirisasi sebagai strategi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam beberapa dekade ke depan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa Indonesia akan membutuhkan investasi sebesar US$ 618 miliar atau sekitar Rp 9,79 kuadriliun hingga tahun 2040 untuk mengoptimalkan hilirisasi di sektor sumber daya alam.

Bahlil, yang berbicara dalam acara Minerba Expo pada Senin (25/11/2024), menjelaskan bahwa hilirisasi, yang mencakup pengolahan dan pemanfaatan lebih lanjut dari sumber daya alam Indonesia, akan menjadi instrumen penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi negara. “Hilirisasi sebagai instrumen peningkatan ekonomi itu yang paling banyak 91% dari 28 komoditas, total investasi sampai dengan 2035, 2040, kita butuhkan US$ 618 miliar,” kata Bahlil.

Sebagian besar, sekitar 91% dari total investasi yang diperlukan, akan berasal dari sektor yang dikelola oleh Kementerian ESDM, meliputi industri migas, mineral, dan batubara. Bahlil menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor mineral dan batubara. Tahun 2023, Indonesia memproduksi hampir 800 juta ton batubara, dengan sekitar 600 juta ton diekspor ke pasar global. Ini mencakup hampir 40% dari kebutuhan global, yang tercatat mencapai 1,4 miliar ton.

Potensi Indonesia dalam komoditas nikel juga sangat menjanjikan. Berdasarkan survei dari Badan Geologi Amerika Serikat (USGS), Indonesia memiliki 42% dari total cadangan nikel dunia. Potensi ini memberikan peluang besar untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar global.

Selain itu, sektor minerba telah menjadi penyumbang besar bagi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Bahlil mencatatkan bahwa pada 2014, sektor ini hanya memberikan kontribusi sekitar Rp 29 triliun. Namun, saat ini, kontribusinya melonjak menjadi Rp 170 triliun, menyumbang sekitar 10% hingga 11% dari total PNBP Indonesia. Jika dihitung keseluruhan, PNBP yang diperoleh dari sektor ESDM, termasuk hulu migas, telah mencapai lebih dari Rp 300 triliun.

Menteri Bahlil juga menekankan bahwa hilirisasi bukan hanya soal meningkatkan kontribusi terhadap PNBP, tetapi juga untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian domestik. Dengan investasi yang masuk, diharapkan Indonesia dapat mengolah sumber daya alamnya secara lebih efisien dan mendalam, serta meningkatkan daya saing global.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi sektor-sektor ini demi mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 6%, bahkan hingga 8%. “Hilirisasi adalah salah satu jalan utama kita untuk mencapai tujuan tersebut,” tutup Bahlil.

Dengan rencana besar yang telah disusun, Indonesia berharap dapat memanfaatkan sumber daya alamnya secara maksimal dan mempercepat laju perekonomian menuju masa depan yang lebih cerah.

error: Content is protected !!
Exit mobile version