Beritatrend.com. – Jakarta Rabu, 30/10/24. Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa pailitnya PT Sritex diduga disebabkan oleh kelalaian manajemen dalam mengelola risiko. Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Yassierli menyatakan bahwa situasi ini harus menjadi pelajaran bagi perusahaan lain agar lebih waspada terhadap risiko finansial.
Sritex, yang tengah menghadapi gugatan dari PT Indo Bharat (IBR), memiliki utang sebesar Rp 101,30 miliar kepada kreditur tersebut, yang hanya setara dengan 0,38% dari total liabilitas perusahaan. “Ini menunjukkan bahwa kelalaian manajemen bisa berujung pada dampak fatal,” ujarnya.
Yassierli menegaskan bahwa kasus Sritex tidak mencerminkan keadaan seluruh industri tekstil, meskipun pemerintah tengah menyiapkan bantuan untuk memulihkan perusahaan tersebut. “Kami berharap setiap perusahaan memiliki sistem manajemen risiko yang kuat agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri terkait untuk membahas langkah-langkah penyelesaian masalah Sritex. “Pemerintah akan turun tangan untuk membantu menyelesaikan masalah ini,” tutup Yassierli.
Dengan adanya perhatian dari pemerintah, diharapkan Sritex dapat bangkit kembali dan menjadi contoh bagi industri lainnya dalam pengelolaan risiko yang lebih baik.