BeritaTrend.com. – Elelim. -Di tengah rimbunnya perbukitan Yalimo, suasana berbeda terlihat pada Kamis (3/4/25) siang.
Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz-2025 tak hanya melintasi jalan-jalan kampung dengan kendaraan patroli, namun juga menyapa hangat warga, berdialog santai, dan memberikan pesan-pesan damai yang menyejukkan hati.
Bukan patroli biasa, inilah patroli dialogis — pendekatan humanis yang menjadi andalan Satgas Damai Cartenz dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah rawan konflik seperti Papua.
“Kami hadir bukan sekadar berjaga, tapi untuk mendengar. Membangun kepercayaan dan menjalin komunikasi yang baik adalah langkah awal menciptakan situasi yang kondusif,” ujar Wakaops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., di sela kegiatan.
Patroli ini tak hanya mencegah gangguan keamanan, namun juga berfungsi sebagai alat deteksi dini terhadap potensi konflik yang mungkin terjadi.
Melalui dialog yang terbuka, polisi mengedukasi warga tentang pentingnya hukum dan ketertiban, serta mengajak mereka menjadi bagian dari solusi.
Dari obrolan ringan hingga diskusi serius, polisi dan warga saling bertukar pandangan.
Tawa anak-anak yang menyambut polisi dengan antusias menambah hangat suasana—potret kebersamaan yang menjadi bukti bahwa keamanan bisa dimulai dari hal sederhana: komunikasi.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengajak seluruh masyarakat Yalimo untuk aktif menjaga lingkungannya.
“Keamanan bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab bersama. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, jangan ragu untuk melapor. Bersama kita bisa wujudkan Yalimo yang damai dan harmonis,” tegasnya.
Dengan langkah kecil namun bermakna ini, patroli dialogis menjadi simbol baru kehadiran polisi yang lebih membumi—bukan sebagai sosok yang ditakuti, melainkan sebagai sahabat rakyat.
