16 Jalan di Jakarta Masih Kebanjiran Sore Ini

Warga Diminta Waspada

Beritatrend.com. – Jakarta Rabu, 29 Januari 2025 – Hujan deras yang mengguyur Ibu Kota menyebabkan banjir masih menggenangi sejumlah ruas jalan hingga Rabu (29/1) sore.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat 16 jalan di berbagai wilayah Jakarta masih terendam air, dengan Jakarta Utara menjadi wilayah yang paling terdampak.

Jakarta Utara Jadi Titik Terparah

Dari 16 ruas jalan yang terdampak, 11 di antaranya berada di Jakarta Utara. Beberapa titik banjir dengan ketinggian cukup signifikan di antaranya:

  • Jalan Kelapa Hybrida Raya, Pegangsaan Dua: 40 cm
  • Jalan Pluit Dalam, Penjaringan: 25 cm
  • Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading Timur: 25 cm
  • Jalan Muara Baru, Penjaringan: 20 cm

Tak hanya di Jakarta Utara, wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur juga mengalami genangan, dengan ketinggian air berkisar antara 10 hingga 30 cm.

Jakarta Barat dan Timur Ikut Terendam

Di Jakarta Barat, empat ruas jalan yang masih digenangi air antara lain:

  • Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jelambar Baru: 30 cm
  • Jalan Kamal Raya, Cengkareng: 25 cm
  • Jalan Jelambar Baru Raya, Jelambar Baru: 25 cm

Sementara di Jakarta Timur, genangan terpantau di Jalan Satria Raya, Jelambar, dengan ketinggian 30 cm.

BPBD Bergerak Cepat, Warga Diminta Waspada

BPBD Jakarta bersama Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat terus berupaya menyedot genangan agar cepat surut. Kepala BPBD Jakarta, Isnawa Adji, menargetkan air bisa segera mengalir dengan lancar.

“Kami berkoordinasi dengan lurah dan camat setempat agar tali-tali air berfungsi dengan baik,” kata Isnawa.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat melintasi jalan yang terdampak banjir.

Jika terjadi keadaan darurat, warga dapat menghubungi layanan darurat 112 yang beroperasi 24 jam secara gratis.

Mengapa Jakarta Masih Kebanjiran?

Meski berbagai upaya pengendalian banjir sudah dilakukan, curah hujan yang tinggi dan kondisi drainase di beberapa titik masih menjadi tantangan. Selain itu, faktor urbanisasi yang pesat membuat daya serap tanah semakin berkurang.

Dengan musim hujan yang masih berlangsung, warga diimbau untuk tetap waspada, terutama yang berada di daerah rawan banjir.

Apakah genangan ini hanya fenomena sementara atau tanda peringatan untuk solusi jangka panjang? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Exit mobile version