Beritatrend.com. – Medan Rabu, 12/03/25. – Kantor Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, tampak kian memprihatinkan.
Bangunan yang sudah usang dengan pintu kayu lapuk dan dinding aula yang mulai hancur menjadi pemandangan yang tidak layak bagi sebuah kantor pelayanan publik.
Kondisi ini tentu menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana mungkin pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan optimal jika kantor kelurahan sendiri dalam kondisi nyaris roboh?
Terlebih lagi, saat hujan turun, air masuk ke dalam aula, menghambat segala aktivitas yang seharusnya berjalan lancar.
Pada Rabu (12/3/25), seorang warga bermarga Ginting yang didampingi Babinsa Charles Sitinjak, mengunjungi Kantor Kelurahan Simalingkar B yang saat ini dipimpin oleh Lurah Junedi Sembiring.
Mereka melihat langsung kondisi aula serbaguna yang nyaris tak layak digunakan.
Warga pun merasa prihatin sekaligus kecewa lantaran tidak ada perhatian dari Pemerintah Kota Medan selama ini.
“Kami sangat berharap Wali Kota Medan Rico Waas dan Wakil Wali Kota Zakiyuddin segera turun tangan untuk memperbaiki kantor kelurahan ini. Kami ingin pelayanan publik di sini bisa lebih baik, layaknya kantor lurah di daerah lain,” ujar salah satu warga.
Menurut Lurah Junedi Sembiring, selama ini masyarakat setempat sudah banyak bersumbangsih dalam memperbaiki kantor kelurahan dan aula.
Namun, usaha warga hanya mampu memberikan perbaikan kecil, sedangkan bangunan utama tetap membutuhkan renovasi besar.
“Memang sudah lama bangunan ini rusak, dan sekarang semakin parah. Kelurahan Simalingkar B ini wilayahnya luas, tetapi bentuk kantornya masih seperti dulu, belum ada renovasi dari pemerintah,” ujarnya.
Warga pun mempertanyakan mengapa hingga kini belum ada perhatian serius dari Pemko Medan dan dinas terkait.
Padahal, keberadaan kantor kelurahan yang layak sangat penting untuk mendukung pelayanan publik yang optimal.
Kini, harapan besar tertuju pada kepemimpinan Wali Kota Medan yang baru, Rico Waas, agar segera merealisasikan perbaikan kantor Kelurahan Simalingkar B.
Masyarakat tidak ingin lagi janji-janji, mereka butuh aksi nyata demi peningkatan pelayanan dan kesejahteraan bersama.
Apakah Pemerintah Kota Medan akan segera bertindak? Warga menunggu jawaban.
