Beritatredn.com -Jakarta selasa,14/05/24. Mei adalah bulan penuh makna bagi para aktivis 98, mengenang momen penting lahirnya Reformasi dan transisi Indonesia menuju demokrasi sejati. Namun, bagi Prabowo Subianto, bulan ini juga membawa kenangan kelam, di mana ia kerap menjadi target tuduhan pelanggaran HAM dan penculikan terkait peristiwa Mei 1998. Meski demikian, dukungan dan pengakuan dari kalangan aktivis 98 kini telah membalikkan keadaan.
Sejarah mencatat, upaya Prabowo untuk membersihkan namanya dan meraih jabatan publik terhalang oleh isu yang sama dalam tiga pemilu sebelumnya. Namun, semangat tak kenal lelahnya untuk membuktikan dirinya sebagai pemimpin sejati akhirnya berbuah manis pada Pilpres 2024. Bersama Gibran Rakabuming Raka, Prabowo berhasil memenangkan pemilu, berkat dukungan besar dari para aktivis 98 yang kini sadar bahwa Prabowo adalah korban fitnah.
Para aktivis 98, yang dulu menjadi saksi dan korban langsung peristiwa 98, kini berjuang bersama dalam barisan relawan dan koalisi politik untuk mengantar Prabowo-Gibran ke kursi kepresidenan. Mereka percaya bahwa Prabowo pantas mendapatkan kesempatan untuk memimpin tanpa bayang-bayang tuduhan masa lalu.
Dengan kemenangan ini, pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 diharapkan memberikan kepercayaan kepada para aktivis 98 yang telah berjasa dalam kemenangan tersebut. Para aktivis 98 memiliki kapasitas dan integritas yang tak diragukan lagi, menjadikan mereka sangat layak untuk menduduki posisi penting seperti menteri, wakil menteri, atau kepala badan.
Beberapa tokoh yang dianggap pantas menduduki posisi strategis dalam pemerintahan Prabowo-Gibran antara lain:
1. Immanuel Ebenezer, Ketua Umum Relawan Prabowo Mania 08
2. Mardiansyah Semar, Ketua Umum Relawan Rampai Nusantara
3. Wahab, Ketua Umum Relawan Persaudaraan 98
4. Sangab Subakti, Ketua Umum Relawan Jarnas
5. Wigyo, Ketua Umum Relawan TIM 8
6. Iwan Tri, Ketua Umum Relawan Laskar Tri Sakti
Mereka adalah figur-figur dengan rekam jejak dan integritas yang telah terbukti, menjadikan mereka sangat pantas untuk berkontribusi dalam pemerintahan baru. Keberadaan mereka di kabinet tidak hanya sebagai pengakuan atas perjuangan masa lalu, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Para aktivis 98 memiliki semangat dan visi untuk Indonesia yang lebih demokratis dan adil. Kini, saatnya mereka diberikan ruang untuk berperan lebih besar dalam pemerintahan, membuktikan bahwa reformasi yang mereka perjuangkan 26 tahun lalu kini dapat diaktualisasikan melalui kerja nyata dalam kabinet Prabowo-Gibran. Dengan demikian, pemerintahan baru ini akan mendapatkan suntikan semangat dan dedikasi dari mereka yang pernah berjuang di garis depan reformasi. (Ridwan Ketum Gema PuanAktivis 98 Relawan 02).*