Budaya Melayani Jadi Kunci Kualitas Pelayanan Publik

Beritatrend.com. – Jakarta Jum’at, 29 November 2024 – Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, menegaskan pentingnya budaya melayani dalam menjaga kualitas pelayanan publik di daerah. Hal ini diungkapkan Tomsi saat menjadi pembicara kunci dalam Diskusi Publik bertajuk “Peningkatan Layanan dan Daya Saing dalam Mendorong Kesejahteraan di Daerah” yang digelar di JS Luwansa Hotel, Jakarta, pada Jumat (29/11).

Tomsi mengungkapkan bahwa budaya melayani merupakan dasar yang mendasari setiap petugas layanan dalam menjalankan tugasnya, termasuk dalam menghadapi tantangan. “Jika petugas layanan tidak memiliki budaya melayani, mereka hanya akan fokus pada masalah yang ada, bukan mencari solusi,” jelasnya. Menurutnya, petugas yang mengutamakan budaya melayani akan lebih proaktif dalam menemukan jalan keluar dari setiap kendala yang muncul.

Selain budaya melayani, Tomsi juga menekankan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dalam setiap layanan publik. SOP ini mencakup berbagai aspek seperti kepastian waktu, biaya yang harus dibayar, serta syarat-syarat pelayanan. Dengan adanya SOP yang jelas, masyarakat dapat merasakan kepastian dan kenyamanan dalam mengakses pelayanan. “Yang dibayarkan masyarakat harus sesuai dengan kuitansi yang diterima,” ujar Tomsi.

Tomsi juga menambahkan bahwa kualitas pelayanan perlu terus dievaluasi melalui survei kepada masyarakat. Hal ini penting agar setiap kekurangan dapat segera diperbaiki dan pelayanan menjadi lebih optimal. “Jangan sampai petugas merasa sudah benar, sementara masyarakat merasa dilayani dengan buruk, seperti antrean yang panjang atau tempat yang tidak nyaman,” katanya.

Penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik juga menjadi sorotan Tomsi. Meskipun teknologi dapat mempermudah layanan, ia mengingatkan pentingnya kesiapan sistem dan infrastruktur yang memadai sebelum teknologi tersebut diterapkan. “Jika teknologinya belum siap, sebaiknya layanan dilakukan secara manual. Namun, begitu siap, pastikan pelayanan yang diberikan maksimal,” tegasnya.

Selain itu, Tomsi mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk terus berinovasi dalam mempermudah akses layanan bagi masyarakat. Salah satu cara yang diusulkan adalah dengan mengintegrasikan berbagai layanan dalam satu tempat, sehingga masyarakat tidak perlu mengunjungi banyak lokasi untuk mendapatkan layanan yang dibutuhkan.

“Jika proses perizinan dan layanan lainnya lebih mudah, maka dunia usaha akan berkembang, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan di daerah,” pungkas Tomsi.

Diskusi yang diselenggarakan oleh Kemendagri ini menjadi ajang bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar pikiran mengenai upaya peningkatan pelayanan publik yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Exit mobile version