Beritatrend.com. – Jakarta Senen, 03/02/25. Derby della Madonnina yang digelar di Stadion San Siro pada Minggu (2/2/2025) antara AC Milan dan Inter Milan berakhir dengan skor 1-1, namun bukan tanpa drama.
Laga yang penuh tensi ini menjadi sorotan bukan hanya karena hasil akhirnya, tetapi juga karena serangkaian kejadian sial yang menimpa Inter Milan.
Tiga gol mereka dianulir, tiga kali tembakan menghantam tiang gawang, dan satu momen kontroversial yang melibatkan keputusan penalti yang tak diberikan.
AC Milan unggul lebih dahulu di menit akhir babak pertama lewat sepakan Tijjani Reijnders, gelandang asal Belanda yang berdarah Indonesia.
Namun, Inter Milan berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-90+3 lewat gol dari Stefan De Vrij yang membuat laga ini berakhir imbang.
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, meskipun merasa timnya telah tampil luar biasa, tak bisa menutupi rasa kekecewaannya akibat serangkaian kesialan yang dialami pasukannya.
Inzaghi menyebut timnya telah bekerja lebih keras dari yang seharusnya, namun hasil yang mereka dapatkan jauh dari yang diharapkan.
Tiga Gol Dianulir, Keberuntungan Seolah Menjauh
Sepanjang laga, Inter Milan memiliki sejumlah peluang emas yang seharusnya dapat mengubah jalannya pertandingan. Federico Dimarco (7’) dan Lautaro Martinez (33’) masing-masing mencetak gol yang dibatalkan karena offside.
Tak hanya itu, pada menit ke-64, Denzel Dumfries sempat mencetak gol setelah pelanggaran dilakukan Theo Hernandez terhadap Dumfries sebelum Lautaro Martinez mencetak gol. Keputusan wasit itu membuat gol tersebut juga dianulir.
Namun, kesialan Inter tak berhenti di situ. Di babak kedua, tiga tembakan dari Inter Milan membentur tiang gawang.
Masing-masing oleh Yann Aurel Bisseck (67’), Marcus Thuram (82’), dan Denzel Dumfries di masa injury time.
Semua itu menambah beban mental pasukan Nerazzurri yang terus berjuang untuk keluar dari tekanan AC Milan.
Insiden Kontroversial dan Penalti yang Tak Terjadi
Satu insiden yang paling disorot adalah ketika Marcus Thuram dijatuhkan dalam kotak penalti AC Milan pada menit ke-85. Dalam situasi tersebut, Strahinja Pavlovic tampak menyentuh kaki Thuram sebelum Theo Hernandez melakukan tekel bersih.
Meskipun tayangan ulang menunjukkan potensi pelanggaran, wasit memutuskan untuk tidak memberikan hadiah penalti untuk Inter. Inzaghi pun mengungkapkan kekecewaannya dengan keputusan tersebut, menganggap Inter seharusnya mendapatkan penalti yang jelas.
“Dengan banyaknya insiden yang merugikan kami, kami masih mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-93. Milan juga layak mendapatkan pujian karena intensitas serangan mereka yang selalu berbahaya,” ungkap Inzaghi dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Perjuangan dan Tekad yang Tak Kenal Menyerah
Walaupun dihantui oleh keberuntungan yang seolah menjauh, Inzaghi mengapresiasi semangat juang anak asuhnya.
Mereka tetap tidak menyerah dan terus menekan AC Milan meskipun menghadapi serangkaian kesialan. “Kami jelas merasa penyesalan karena kami selalu ingin menang, namun saya bangga dengan usaha dan karakter yang ditunjukkan oleh para pemain,” tambahnya.
Pada akhirnya, meski hasil yang diraih tak sepenuhnya memuaskan, Inter Milan berhasil menampilkan performa yang menunjukkan semangat tinggi untuk tetap bersaing di laga sengit seperti derby ini.
AC Milan, di sisi lain, juga patut dipuji atas intensitas serangan balik yang tajam, meskipun harus puas dengan hasil imbang setelah sempat unggul lebih dulu.
Derby ini pun meninggalkan kisah yang penuh drama, dan menunjukkan bahwa sepak bola tak hanya tentang hasil akhir, tapi juga tentang perjuangan dan keteguhan hati yang tak kenal lelah meski menghadapi segala rintangan.