Beritatrend.com. -Jakarta Kamis, 12/09/24. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengejutkan banyak pihak dengan melantik Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, sebagai Menteri Sosial (Mensos) baru, meskipun masa pemerintahannya hanya tersisa kurang dari dua bulan. Langkah ini, menurut Jokowi, diambil karena pentingnya keberadaan Mensos definitif dalam memastikan kelancaran dan efektivitas program-program sosial yang menyentuh masyarakat bawah.
Pelantikan Gus Ipul, yang berlangsung pada 11 September 2024 di Istana Negara, Jakarta, dilakukan melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 102B Tahun 2024. Langkah ini menggantikan Tri Rismaharini yang mundur dari jabatannya untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024 sebagai calon gubernur.
Jokowi menjelaskan bahwa meskipun sisa masa pemerintahannya sangat singkat, posisi Mensos yang definitif tetap sangat penting. “Skala pekerjaan di Kementerian Sosial sangat besar dan menyangkut masyarakat bawah. Keputusan-keputusan yang diambil oleh seorang Menteri Sosial definitif akan lebih tepat dan efektif dibandingkan dengan pelaksana tugas,” ujar Jokowi saat ditemui di Istana Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur.
Menurut Jokowi, pengalaman Gus Ipul sebagai mantan menteri akan memudahkan transisi dan pelaksanaan tugas dalam waktu yang terbatas ini. “Meskipun tinggal 1,5 bulan, kehadiran Mensos definitif sangat penting. Pengalaman Gus Ipul yang sudah pernah menjadi menteri akan sangat membantu dalam menjalankan tugas ini dengan baik,” tambah Jokowi.
Pengangkatan Gus Ipul sebagai Mensos juga mengakhiri masa tugas sementara Menko PMK Muhadjir Effendy, yang sebelumnya ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Mensos setelah mundurnya Risma. Pengangkatan Gus Ipul ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memastikan kelancaran pelaksanaan berbagai program sosial di sisa waktu pemerintahan Jokowi.
Dengan pelantikan Gus Ipul, Jokowi berharap bahwa Kementerian Sosial dapat terus melaksanakan fungsinya dengan optimal, terutama dalam menghadapi tantangan sosial yang ada di masyarakat. Langkah ini juga menegaskan komitmen Jokowi untuk memastikan semua posisi kunci di pemerintahannya diisi oleh pejabat definitif hingga akhir masa jabatannya.
