Beritatrend.com. -Palembang, 21/10/23. Lembaga Budaya Komunitas Batanghari Sembilan (Kobar 9) mengambil inisiatif penting dengan menyerahkan daftar pertanyaan kebudayaan untuk debat calon Walikota Palembang dan calon Gubernur Sumsel. Penyerahan ini dilakukan kepada KPU Palembang dan KPU Sumsel pada Senin (21/10) sebagai langkah untuk mengangkat isu kebudayaan dalam diskusi publik.
Dalam kesempatan tersebut, Kobar 9 diterima oleh Muhammad Rais, Kepala Sub-Bagian Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu di KPU Palembang, serta staf KPU Sumsel, Anna. Ketua Kobar 9, Vebri Al Lintani, menegaskan pentingnya memasukkan pertanyaan kebudayaan dalam debat, mengingat absennya topik ini dalam periode sebelumnya.
“Sudah saatnya kebudayaan mendapat perhatian serius dalam debat calon pemimpin. Dengan adanya menteri kebudayaan di Kabinet Merah Putih, kita berharap pembangunan kebudayaan bisa menjadi prioritas dalam kepemimpinan mendatang,” ungkap Vebri.
Kobar 9 telah menyusun lima poin pertanyaan yang dianggap sangat relevan dan kontekstual untuk diangkat dalam debat. Pertanyaan-pertanyaan ini diharapkan dapat menggugah calon pemimpin untuk menjawab isu-isu kebudayaan yang mendasar bagi masyarakat Palembang dan Sumsel.
“Pengusulan ini adalah tindak lanjut dari komunikasi kami sebelumnya dengan KPU. Kami berharap KPU bisa meramu pertanyaan-pertanyaan ini dengan baik, sehingga substansi dan makna kebudayaan dapat terangkat dalam debat,” lanjut Vebri.
Melalui upaya ini, Kobar 9 berharap agar debat calon Walikota Palembang dan calon Gubernur Sumsel tidak hanya menjadi ajang politik, tetapi juga sebagai forum untuk membahas pengembangan kebudayaan yang berkelanjutan.
Vebri dan anggota Kobar 9, termasuk Edi Payuni, Marta Astra, dan Dudy Oskandar, mengungkapkan harapan agar debat berjalan lancar dan mampu memperlihatkan komitmen calon pemimpin terhadap kebudayaan, yang merupakan bagian penting dari identitas daerah.
Dengan langkah ini, Kobar 9 berupaya memastikan bahwa suara masyarakat terkait kebudayaan tidak terabaikan dalam proses pemilihan umum yang akan datang. (Rizal). *