Beritatrend.com. -Surabaya Minggu, 15/09/24. Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) yang diprakarsai oleh Presidium Penyelamat NU tetap dilaksanakan meskipun menuai kritik tajam. Para pengurus MLB, yang terdiri dari ulama dan cucu pendiri NU, tetap bertekad melanjutkan rencana mereka, meski mendapat sindiran keras dari beberapa pihak, termasuk dari keturunan Syaikhona Kholil Bangkalan, salah satu pendiri NU yang sudah almarhum.
1. Pra MLB Segera Digelar
Koordinator Presidium MLB NU, KH Abdussalam Shohib, atau yang akrab disapa Gus Salam, mengkonfirmasi bahwa pra MLB NU dijadwalkan berlangsung pada awal Oktober 2024. “Rencananya pra MLB akan diadakan akhir September atau awal Oktober. Setelah itu, kami akan menggelar MLB NU,” ujar Gus Salam saat diwawancarai detikJatim. Persiapan ini menjadi langkah awal sebelum muktamar utama dilaksanakan.
2. Penyelamatan NU Melalui Koordinasi Intensif
Gus Salam menegaskan bahwa Presidium Penyelamat NU akan terus menjalin komunikasi dengan Pengurus Cabang NU (PCNU) dan Pengurus Wilayah NU (PWNU) di berbagai daerah. Kegiatan ini mencakup kunjungan ke Bangkalan dan Cirebon, serta beberapa wilayah lainnya untuk menyerap aspirasi ulama NU. “Kami akan turun ke daerah-daerah untuk mengumpulkan pendapat dan masukan dari para ulama,” jelasnya.
3. MLB Ditargetkan Sebelum Akhir Tahun
Gus Salam berharap MLB NU dapat digelar sebelum akhir tahun 2024. “Kami berusaha agar MLB NU bisa dilaksanakan secepatnya. Tentunya tergantung pada hasil pra MLB dan komunikasi dengan PWNU se-Indonesia,” ungkapnya. Muktamar ini diharapkan dapat menentukan arah dan masa depan NU ke depan.
4. Dukungan Luas untuk MLB NU
Gus Salam berupaya mengklarifikasi dukungan luas untuk MLB NU, dengan menyebutkan bahwa 23 PWNU, 326 PCNU, dan 12 PCINU telah memberikan dukungan. Pernyataan ini sebagai respons terhadap pernyataan Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, yang meragukan dukungan terhadap MLB. “Kami memiliki dukungan dari berbagai pengurus NU di seluruh Indonesia,” kata Gus Salam.
5. Tekanan pada Pengurus Struktural
Gus Salam juga mengungkapkan bahwa banyak ulama yang hadir dalam pertemuan MLB adalah ulama kultural, bukan ulama struktural dari PBNU. “Para pengurus struktural berada di bawah tekanan dan ancaman dari PBNU, seperti pembekuan atau pemecatan,” jelasnya. Meski demikian, Gus Salam menegaskan bahwa MLB NU akan tetap dilaksanakan sesuai dengan arahan dan masukan dari kiai sepuh dan pengurus NU dari berbagai daerah.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi, MLB NU tetap berkomitmen untuk melanjutkan agenda mereka meski menghadapi berbagai tantangan. Kegiatan ini menjadi sorotan besar dalam menentukan langkah strategis bagi organisasi NU ke depan.