Beritatrend.com. -Hambalang Senen, 30/09/24. Dalam suasana menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sejumlah tokoh penting berkunjung ke kediaman Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, pada Jumat lalu. Pertemuan ini menimbulkan spekulasi mengenai susunan kabinet mendatang.
Di antara yang hadir adalah Asisten Khusus Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, serta Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid. Meski demikian, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa pertemuan tersebut adalah agenda biasa, bukan khusus untuk membahas penunjukan menteri. “Mereka sering berdiskusi dengan Pak Prabowo, baik terkait tugas maupun mitra kerja,” ujarnya.
Dahnil menambahkan, Prabowo telah memiliki sejumlah nama untuk dipertimbangkan sebagai menteri. “Beliau sedang menimbang semua usulan, baik dari partai politik maupun kelompok lain,” jelasnya.
Penghargaan untuk Soeharto: Pahlawan Nasional?
Sementara itu, berita lain yang menarik perhatian datang dari Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, yang menghapus nama Soeharto dari Ketetapan MPR Nomor XI Tahun 1998. Keputusan ini memicu diskusi mengenai kemungkinan pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden ke-2 RI tersebut. Ketua MPR, Bambang Soesatyo, mengusulkan agar pemerintah yang akan datang mempertimbangkan anugerah tersebut.
Dalam acara silaturahmi kebangsaan yang dihadiri oleh keluarga Soeharto, Tutut Soeharto dan Titiek Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang dilakukan ayah mereka selama masa kepemimpinannya. “Tidak ada manusia yang sempurna. Kami berharap kontribusi ayah kami tetap dihargai,” ungkap Tutut.
Titiek menambahkan, Soeharto berhasil melaksanakan program-program besar seperti swasembada pangan dan Keluarga Berencana, yang harus tetap diingat masyarakat. “Kami berterima kasih atas penghapusan nama ayah dari TAP MPR, dan berharap semua kontribusi beliau tidak dilupakan,” kata Titiek.
Menyongsong Masa Depan
Dengan berbagai dinamika yang terjadi, baik di internal pemerintahan yang akan datang maupun dalam konteks penilaian sejarah, masyarakat Indonesia akan terus memantau perkembangan selanjutnya. Apakah Prabowo akan mengumumkan kabinetnya dalam waktu dekat? Dan apakah Soeharto akan mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan nasional? Hanya waktu yang akan menjawab.